Temukan Tautan

Kasus Abortus

Masalah kesehatan merupakan masalah penting yang tengah dihadapi oleh masyarakat saat ini, apalagi yang tengah menimpa kaum wanita. Kesehatan reproduksi wanita adalah hal yang sangat perlu diperhatikan menimbang bahwa wanita adalah makhluk yang unik. Disini wanita ini, dalam siklus hidupnya mengalami tahap-tahap kehidupan, diantaranya dapat hamil dan melahirkan.

Berjuta-juta wanita setiap tahunnya mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Beberapa kehamilan berakhir dengan kelahiran tetapi beberapa diantaranya diakhiri dengan abortus. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sedangkan menurut WHO batasan usia kehamilan adalah sebelum 22 minggu (google).

Abortus didefenisikan sebagai keluarnya janin yang belum mencapai viabilitas (yang mampu hidup diluar kandungan). Dan masa gestasi mencapai 22 minggu atau lebih, berat janin 500 gr atau lebih. Abortus lebih sering terjadi pada wanita berusia 30 tahun dan meningkatnya angka graviditas 6% kehamilan pertama atau kedua berakhir dengan abortus, angka ini meningkat menjadi 16% pada kehamilan ke-3 dan seterusnya (google.com yang dikutip dari Hipokrates, 2002).

Kejadian abortus sulit diketahui, karena sebagian besar tidak dilaporkan dan banyak dilakukan atas permintaan. Keguguran spontan diperkirakan sebesar 10% sampai 15% (Manuaba, 1998:214).

Insiden kehamilan diketahui secara klinis sebanyak 15%-25% diantara kehamilan ini mengalami komplikasi perdarahan pada trimester pertama, 50% dari ini mengalami abortus. Tidak ada bukti yang meyakinkan pengobatan manapun mempengaruhi hasil akhir. 95% kehamilan berlangsung lewat trimester pertama. Bila pada pemeriksaan USG terlihat aktivitas jantung janin (google.com, kutipan dari Indra, 2007).

Biasanya kejadian keguguran dilaporkan dalam angka kaguguran (abortion rate). Angka keguguran ialah jumlah keguguran dalam setiap 1000 kelahiran hidup. Dilaporkan besar angka keguguran berkisar antara 8,3 sampai 15 %. Angka ini diperkirakan lebih kecil daripada yang sebenarnya berdasarkan alasan-alasan di atas. Angka keguguran ini bersifat umum dan tidak memperhitungkan semua keguguran yang terjadi sejak kehamilan yang pertama. Angka keguguran yang spesifiklah jumlah keguguran dalam setiap 1000 kehamilan dihitung sejak kehamilan yang pertama pada setiap wanita yang pernah hamil pada satu populasi tertentu (google, yang dikutip dari dr. TMA Chalik 1997:2).

Menurut data WHO persentase kemungkinan terjadinya abortus cukup tinggi. Sekitar 15–40% angka kejadian, diketahui pada ibu yang sudah dinyatakan positif hamil, dan 60–75% angka abortus terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu (google, yang dikutip dari Lestariningsih, 2008).

Diperkirakan frekuensi keguguran spontan berkisar antara 10-15 %. Namun demikian, frekuensi seluruh keguguran yang pasti sukar ditentukan, karena abortus buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila telah terjadi komplikasi. Juga karena sebagian keguguran spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga wanita tidak datang ke dokter atau rumah sakit (Rustam Muchtar, 1998: 211).

Sekitar 1 dari 100 hingga 200 wanita akan mengalami abortus 3 kali berturut-turut, yang disebut abortus habitual atau abortus berulang. Jika abortus berturut-turut ini merupakan abortus dengan kegagalan pembentukan janin, hal ini biasanya tidak memerlukan penangan yang terlalu rumit, dan kemungkinan kehamilan yang baik pada kehamilan berikutnya adalah 62%. Namun jika yang terjadi adalah kematian janin, maka diperlukan pemeriksaan yang lebih mendalam untuk mencari adanya kelainan-kelainan yang mungkin menjadi penyebab dan mengatasinya, agar abortus tidak terulang kembali.

Di Indonesia, diperkirakan sekitar 2 – 2,5 % juga mengalami keguguran setiap tahun, sehingga secara nyata dapat menurunkan angka kelahiran menjadi 1,7 pertahunnya ( Manuaba, 2001 ) dan sekitar 87 persen tindakan aborsi yang terjadi di Indonesia dilakukan wanita bersuami dan hanya 13 persen yang dilakukan wanita belum menikah. Salah satunya, kasus abortus di kabupaten Ngada. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Hildegardis Bhoko, kasus abortus di Kabupaten Ngada pada tahun 2008 tergolong tinggi, seluruhnya ada 104 kasus. Apa penyebabnya belum diketahui. Biasanya akibat kerja keras, kandungan lemah, janin tidak diinginkan (abortus dilakukan dengan sengaja), dan ada juga faktor-faktor lainnya yaitu persalinan di Ngada masih banyak yang dilakukan di dukun. Persalinan di Ngada dengan menggunakan jasa dukun ini juga menjadi faktor penyebab tingginya angka kematian bayi di Ngada. Pada tahun 2008 di Kabupaten Ngada bayi yang meninggal dunia sebanyak 58 anak akibat berat badan waktu lahir rendah, ada yang karena gagal napas akibat proses partus yang terlalu lama, dan banyak penyebab lainnya akibat tidak partus di sarana kesehatan seperti di Puskesmas dan Rumah Sakit. Pendarahan dan pertolongan yang terlambat adalah salah satunya, kejadian semacam ini pada tahun 2008 tercatat ada 5 kasus.

Adapaun untuk kasus abortus di Sulawesi Selatan dilaporkan bahwa pada tahun 2003, kasus abortus sebesar 3.499 kasus. Sedangkan jumlah kejadian abortus di Makassar Terutama di RS Pelamonia dari Bulan Juli 2007 – Mei 2008 adalah 270 kasus. Untuk itu, salah satu upaya untuk menurunkan kejadian abortus adalah dengan melakukan pengaturan kehamilan dengan menunda kehamilan pertama sampai pada usia ideal melahirkan 20 – 35 tahun.

"Selama ini ada anggapan yang salah di masyarakat bahwa aborsi lebih banyak dilakukan remaja yang hamil diluar nikah," kata Guru Besar Universitas Yarsi Jakarta, Prof. Dr. Jurnalis Uddin seperti dikutip Antara di Medan, Minggu (2/3).
Ia mengatakan, dalam penelitian yang dilakukan Yayasan Kesehatan Wanita (YPK) Jakarta di sembilan kota besar seperti Medan, Jakarta, Batam, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram dan Manado menunjukkan dari 1.446 responden ternyata 87 persen yang melakukan aborsi statusnya menikah.
Diantaranya karena alasan gangguan kesehatan fisik yang cukup berat pada sang ibu seperti kanker stadium lanjut, TBC dengan Caverna dan HIV/AIDS. Kemudian juga karena gangguan kesehatan jiwa berat seperti skozofren dan retardasi mental.
Sebab lain, kata dia, adalah karena janin dideteksi akan cacat genetik yang kalau lahir tidak dapat disembuhkan serta hamil karena perkosaan yang berakibat gangguan fisik dan jiwa berat seumur hidup. "Hamil karena incest yang merupakan aib tak tertahankan seumur hidup serta alasan sosial ekonomi seperti kehamilan yang terlalu rapat juga menjadi sebab lain tingginya angka aborsi pada wanita berstatus menikah di Indonesia," katanya.

Kejadian abortus diduga mempunyai efek terhadap kehamilan berikutnya, baik pada timbulnya penyulit kehamilan maupun pada hasil kehamilan itu sendiri. Wanita dengan riwayat abortus mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya persalinan prematur, abortus berulang, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Cunningham, 2005).

Pada penelitian Thom terhadap 2.146 penderita dengan riwayat abortus satu kali, 94 orang (4,9%) menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat pada kehamilan berikutnya, 174 orang (8,7%) melahirkan bayi prematur. Sedangkan dari 638 penderita dengan riwayat abortus 3 kali atau lebih, ternyata terjadi pertumbuhan janin yang terhambat pada 41 orang (6,4%), prematuritas pada 63 orang (10,8%) (Suryadi, 1994).



Merujuk dari beberapa kasus abortus diatas, penulis akan mencoba untuk mengemukakan komentar, saran, dan menyampaikan pesan kepada masyarakat yang sifatnya membangun dan semoga bisa menjadi awal yang baik dalam upaya meminimalkan praktek obortus ditengah masyarakat kita saat ini.

Komentar

Kasus abortus adalah salah satu kasus yang cukup fenomenal ditengah masyarakat kita saat ini. Tak jarang kejadian semacam ini menjadi ladang yang subur untuk mengais rejeki oleh sebagian orang yang tak berprikemanusiaan. Dengan melihat banyaknya jumlah kasus abortus di Sulawesi Selatan khususnya di kota Makassar, menandakan bahwa saat ini untuk mencari seorang gadis yang betul-betul perawan amatlah sulit dan pantaslah kalau saat ini muncul sebuah opini publik bahwa dari 10 gadis di kota Makassar hanya 4 diantaranya yang perawan. Sementara untuk kasus abortus di Kabupaten Ngada lebih kepada tingkat pendidikan yang masih rendah. Mengapa? Masyarakat disana di era modern saat ini, mereka masih saja lebih percaya kepada jasa medis dari seorang dukun ketimbang jasa medis yang datangnya dari pihak puskesmas dan rumah sakit dalam hal ini jasa medis dari seorang perawat maupun dokter sekalipun.


Saran


Dengan melihat berbagai kasus di atas, sudah semestinya masyarakat kita dewasa ini bersama pemerintah melakukan pendekatan guna menjalin kerjasama yang baik. Karena dari beberapa kasus diatas nampak bahwa salah satu faktor yang menjadi penyebab masih tejadinya aborsi secara illegal di tengah-tengah masyarakat karena tidak adanya jalinan komunikasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah. Salah satu contohnya, hingga saat ini masih saja banyak praktek aborsi yang tidak diketahui oleh pemerintah.

Pesan

Kepada masyarakat sudah seharusnya praktek/kasus aborsi ini menjadi renungan buat kita bersama. Betapa bodohnya kita yang telah membiarkan aset bangsa ini tercipta dan terbuang secara sia-sia. Selain itu, kepada masyarakat sudah semestinya kita turut membantu dan mematuhi program kesehatan yang telah dicanangkan pemerintah maupun instansi kesehatan sehingga kedepan akan tercipta kerjasama yang baik dalam upaya peningkatan tingkat kesehatan masyarakat, terutama menyangkut kehamilan yang beresiko ini.


MENENTUKAN DATA SUBJEKTIF DAN DATA OBJEKTIF PADA KASUS ABORTUS

Data Subjektif
- Ibu merasakan sakit pada bagian perut
- Ibu merasakan peningkatan denyut nadi
- Ibu merasakan nyeri tekan
- Ibu merasakan rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis
- Amenorea

Data Objektif
- Perdarahan (bisa sedikit atau banyak) dan biasanya berupa stolsel (darah beku)
- Sudah ada keluar fetus atau jaringan
- Serviks terbuka
- Sisa-sisa jaringan dalam kanalis servikalis atau kavum uteri kadang-kadang dapat diraba
- Uterus berukuran kecil dari seharusnya
- Uterus membesar dan lembek

Copy-Paste kode di bawah ini jika Anda ingin mempublikasikannya ulang untuk keperluan non-komersil. DILARANG memodifikasi separuh atau seluruh bagian dari kode tersebut.

*Widget By Arsam Gokeeel

1 komentar:

Unknown 2 April 2022 pukul 20.33  

How To Make Money On Sports Betting
Online herzamanindir.com/ sports betting is available for a whole host of US and European sports filmfileeurope.com betting 출장샵 markets. Some US states, like Louisiana งานออนไลน์ and New Jersey, allow 바카라 사이트

Posting Komentar

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified
Russian Portuguese English French
German Spain Italian Dutch

Untuk Berlangganan Artikel

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


ShoutMix chat widget

Free Blog Content